Jadilah Diri Sendiri, Tidak Perlu Menjadi Orang LainJadilah Diri Sendiri, Tidak Perlu Menjadi Orang Lain
75
Menjadi pengikut orang lain, seperti pemimpin, tokoh idola, atau artis tentu sah-sah saja. Namun, perlu diingat bahwa kita adalah diri sendiri. Kita berbeda dengan dia, mereka, atau siapapun orangnya.
Kita mempunyai jati diri dan ciri khas yang berbeda dengan orang lain. Jati diri tersebut mesti dipertahankan hingga tutup usia. Sebab, Jati diri adalah sesuatu yang menyatu di dalam jiwa manusia sejak lahir. Seseorang yang misalnya tampil lugu di mana pun berada maka begitulah kenyataanya, Jati dirinya tidak serta-merta dapat diubah dengan berpenampilan mewah, Menggunakanmake-up tebal, ataupun mengenakan pakaian mewah layaknya selebriti.
Kadang kala manusia suka melupakan jati dirinya manakala larut dalam budaya yang sedang menjadi tren atau digemari masyarakat. Mereka ikut-ikutan memuja artis, selebriti , atau publik figur tertentu. Meskipun sebenarnya dia tidak suka dengannya,tapi karena faktor tenar atau ketampanan juga kecantikan artis tersebut.
Dalam konteks lain, ada orang yang mengikuti aliran keagamaan tertentu secara membabi buta tanpa dasar ilmu. Para pengikut tersebut tidak tahu-menahu tentang aliran yang diikuti tersebut. Padahal, paham yang diajarkan keliru bahkan menyimpang, mengajarkan kekerasan, Serta suka membuat keonaran di mana-mana. Karena membuat orang lain merasa tidak tenang serta banyak menyebarkan hasutan, kebencian menimbulkan kerusakan dan kesalahpahaman di banyak tempat.
Akibat Mengidolakan Seseorang dengan membabi buta
Manusia boleh mengidolakan orang lain, Tapi harus mengingat dirinya sendiri. Jika dirinya orang yang baik, tegas, suka menolong dan berbagi, untuk apa mempunyai idola seorang tokoh yang jelas-jelas tersangkut masalah korupsi? Tidak ada gunanya mengidolakan seorang tokoh yang memiliki moralitas lebih rendah dibandingkan dengan dirinya sendiri. Dalam mencari jati diri, terkadang sesorang tidak menyadari bahwa dirinya ibarat mutiara yang terpendam. Meskipun terpendam, mutiara tetaplah batu mulia yang sangat berharga. Namun, Karena terpendam mutiara itu tidak muncul ke permukaan sehingga tidak terlihat.
Dalam dunia idola, moralitas bukanlah persoalan penting. Faktor terkenal membuat banyak orang mengidolakan seseorang, khususnya kalangan selebriti dan tokoh. Tidak dapat dipungkiri ada sebagian selebriti atau tokoh tersandung kasus pornografi, narkoba, penganiayaan, dan prilaku yang mencerminkan moralitas rendah atau kurang budi pekerti, Namun, nyatanya mereka masih digandrungi oleh banyak orang yang seakan tutup mata atas segala cela pada diri mereka. Tidak perlu kita mengidolakan orang lain melebihi proporsi, menurut saya pantang mengidolakan orang lain secara berlebihan hingga mengabaikan nurani dan lupa diri.
Sebagai manusia yang dikaruniai hati nurani tentunya harus mempunyai prinsip. Untuk apa Anda membabi buta dalam mengidolakan orang lain? Lebih baik menjalani hidup dengan menjadi diri sendiri.
Lokasi: Tlk. Makmur, Medang Kampai, Kota Dumai, Riau
3. Pantai Teluk Makmur
Lokasi: Tlk. Makmur, Medang Kampai, Kota Dumai
4. Taman Bukit Gelanggang
Lokasi: Tlk. Binjai, Dumai Tim., Kota Dumai, Riau
5. Tugu Lancang Kuning
Lokasi: Kota Dumai
6. Danau Bunga Tujuh
Lokasi: Jln. Soekarno Hatta, Dumai, Riau Dumai
7. Hutan Wisata Dumai
Lokasi: Bukit Timah, Dumai Bar., Kota Dumai, Riau
8. Hutan Mangrove Dumai
Lokasi: Kota Dumai
9. Masjid Agung Al-Manan
Lokasi: Jalan Soekarno-Hatta, Bagan Besar, Dumai Timur, Bukit Batrem, Dumai Timur, Kota Dumai
10. Taman Telaga Tirta Bukit Datuk
Lokasi: Bukit Datuk, Dumai
11. Bandar bakau
Lokasi: bandar bakau, dumai kota, riau.
Senin, 21 Oktober 2019
him my hero ATIATUL MUGTADIR (FATUR)
Beberapa hari terakhir, zagat Media Sosial ramai memperbincangkan kejadian yang sedang berlangsung di Indonesia khususnya Jakarta. Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Indonesia Tuntut Tuntaskan Reformasi meminta Presiden Jokowi menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang- undang (perppu) revisi UU KPK yang disetujui DPR. Menurut mahasiswa, UU KPK yang sudah disahkan oleh DPR itu tidak membawa amanat reformasi yang bersih dari KKN maka UU tersebut harus dicabut. Tuntutan mahasiswa tersebut digelar dalam demo turun ke jalan pada hari Senin 23 September 2019 di Jakarta di depan Gedung DPR.
Ketua Bem UI, ITB, dan UGM
Dari aksi tersebut muncul nama mahasiswa yakni Manik Marganamahendra. Ia adalah Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat S1 Universitas Indonesia (UI) yang masih aktif. Baca artikel lengkapnya di sini: "Profil Manik Marganamahendra - Ketua BEM UI".
Selang sehari, muncul dua nama lainnya yakni Atiatul Muqtadir Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gadjah Mada (UGM). Nama Muhammad Atiatul Muqtadir mendadak viral setelah tampil di Indonesia Lawyer Club (ILC), Selasa (24/9/2019) malam. Atiatul tampil sebagai pembicara di ILC bertajuk Kontroversi RKUHP.
Di depan Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna Laoly, anggota DPR RI, dan para pembicara lainnya yang hadir, Atiatul Muqtadir berbicara dengan tegas dalam menyuarakan kegelisahan masyarakat dan mahasiswa terkait penolakan RKUHP.
Profil
Muhammad Atiatul Muqtadir atau yang sering disapa dengan Fathur, lahir di Palembang, 1 Agustus 1998. Namanya diberikan oleh orang tuanya yang bermakna Anugerah dari Al-Muqtadir (Allah). Hal ini dapat dililhat pada akun YouTube milik Atiatul yang berjudul "M.Atiatul Muqtadir_UGM_pendidikan dokter gigi_2015".
Dengan makna tersebut, Atiatul Muqtadir ingin menjadi anugerah bagi siapapun, baik keluarga, agama, bangsa, dan negara. Atiatul Muqtadir memiliki prinsip hidup long life moslem learner.
Atiatul Muqtadir menempuh pendidikan bangku sekolah dasar di pondok pesantren Al Furqon dan At-Taufiq. Selain itu, dia juga pernah bersekolah agama di Pondok Pesantren Gontor selama tiga bulan. Di bangku SMP, Atiatul Muqtadir melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Al Furqon.
Atiatul Muqtadir mengenyam bangku SMA mulalui kelas akselerasi. Kemudian, dia melanjutkan ke Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan jalur SNMPTN pada tahun 2015. Di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Atiatul Muqtadir masuk Fakultas Kedokteran.
Dd kampusnya, pemilik akun Instagram @fathuurr_ ini memiliki banyak organisasi. Pada tahun pertama di UGM, Atiatul Muqtadir menjadi bagian dari Keluarga Mahasiswa Muslim FKG dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKG. Menginjak tahun kedua, Atiatul menjadi ketua BEM FKG. Di tahun yang sama, Fathur juga menjadi anggota Senat FKG se-Indonesia.
Dia juga menjadi mentor denstistry muslim tutorial FKG. Selain organisasi, ia turut menjadi bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Terkait leadership, Atiatul Muqtadir mengikuti Forum Indonesia Muda (FIM) ke-19 melalui jalur kampus leader.
Selain pandai dalam hal organisasi, Atiatul Muqtadir juga pandai dalam membaca Al-Quran. Di kanal YouTubenya, Atiatul Muqtadir pernah mengunggah dirinya membaca surat seperti Adh-Dhuha, Al-insyiroh dan lain-lain.